Kisah seorang ibu asal Hubei, China ini mungkin dapat mengingatkan kita kembali betapa cinta dan kasih sayang seorang ibu itu berlaku sepanjang masa. Dia adalah Zou Hongyan.
Kisah Zou menjadi terkenal karena yang dilakukan untuk untuk sang anak, Ding Ding, dinilai sungguh menyentuh dan luar biasa.
Dilansir dari South China Morning Post, Ding Ding terlahir difabel. Buah hati Zou yang kini berusia 29 tahun itu mengalami cerebral palsy.
Yang membuat Zou makin pilu, saat mengandung, dokter mengatakan percuma saja melahirkan Ding Ding ke dunia. Alasannya, anaknya itu diprediksi akan tumbuh menjadi anak ber-IQ rendah.
Suaminya sendiri pun mendukung perkataan dokter dan meminta Zou agar bersedia menggugurkan kandungannya. Parahnya, suaminya malah mengatakan jika sampai terlahir, di kemudian hari anak itu malah akan menjadi aib keluarga.
Tapi, Zou menolaknya. Ia bersikeras untuk melahirkan Ding Ding dan memutuskan untuk menceraikan suaminya itu. Zou menilai bahwa sikap suaminya menunjukkan seseorang yang tak punya rasa cinta dan hati nurani.
Setelah terlahir, Zou bekerja di banyak tempat sekaligus untuk membiayai hidup dirinya dan sang anak. Selain menjadi agen asuransi, ia juga bekerja di sebuah perguruan tinggi.
Zou mengisi waktus senggangnya dengan telaten membawa Ding Ding ke terapi dan mengajarkan sejumlah permainan untuk melatih kecerdasan sang anak.
Meski Ding Ding tak bisa menggunakan sumpit karena saraf tangan dan otaknya sangat lemat, namun Zou tak kenal menyerah untuk melatih anaknya itu agar bisa menggunakan sumpit. Entah bagaimana caranya, ia bersikeras agar anaknya itu harus bisa belajar seperti anak-anak normal lainnya.
"Aku tidak mau dia malu dengan kekurangan yang dia miliki," kata Zou, seperti dikutip grid.id.
"Karena dia punya kemampuan fisik dan mental, aku sangat keras mendidik agar dia bisa belajar," kata Zou.
Jerih payahnya mengajar Ding Ding pun tak sia-sia karena pada akhirnya berbuah manis. Ia pun kini jadi seorang ibu yang paling bahagia di dunia, lantaran kabar anaknya kini mengejutkan.
Ding Ding lulus dengan gelar sarjana dari Teknik Lingkungan Peking Universitas China pada 2011. Tak berhenti di situ, Ding Ding lalu melanjutkan pendidikan S2 di jurusan Hukum Internasional. Dia kini telah diterima di sebuah universitas paling bergengsi sedunia, Harvard University.
Saat berkuliah di sana, Ding Ding mengaku sangat merindukan Zou, sang ibu. Dia menyebut bahwa ibunya itu adalah guru spiritual terbaik dalam hidupnya.
Kisah Zou menjadi terkenal karena yang dilakukan untuk untuk sang anak, Ding Ding, dinilai sungguh menyentuh dan luar biasa.
Zou mengasuh Ding Ding yang terlahir difabel. (facebook/china.com) |
Dilansir dari South China Morning Post, Ding Ding terlahir difabel. Buah hati Zou yang kini berusia 29 tahun itu mengalami cerebral palsy.
Yang membuat Zou makin pilu, saat mengandung, dokter mengatakan percuma saja melahirkan Ding Ding ke dunia. Alasannya, anaknya itu diprediksi akan tumbuh menjadi anak ber-IQ rendah.
Suaminya sendiri pun mendukung perkataan dokter dan meminta Zou agar bersedia menggugurkan kandungannya. Parahnya, suaminya malah mengatakan jika sampai terlahir, di kemudian hari anak itu malah akan menjadi aib keluarga.
Tapi, Zou menolaknya. Ia bersikeras untuk melahirkan Ding Ding dan memutuskan untuk menceraikan suaminya itu. Zou menilai bahwa sikap suaminya menunjukkan seseorang yang tak punya rasa cinta dan hati nurani.
Setelah terlahir, Zou bekerja di banyak tempat sekaligus untuk membiayai hidup dirinya dan sang anak. Selain menjadi agen asuransi, ia juga bekerja di sebuah perguruan tinggi.
Zou mengisi waktus senggangnya dengan telaten membawa Ding Ding ke terapi dan mengajarkan sejumlah permainan untuk melatih kecerdasan sang anak.
Zou mengajari Ding Ding bermain sambil belajar untuk melatih kecerdasan anaknya. (facebook/china.com) |
Meski Ding Ding tak bisa menggunakan sumpit karena saraf tangan dan otaknya sangat lemat, namun Zou tak kenal menyerah untuk melatih anaknya itu agar bisa menggunakan sumpit. Entah bagaimana caranya, ia bersikeras agar anaknya itu harus bisa belajar seperti anak-anak normal lainnya.
"Aku tidak mau dia malu dengan kekurangan yang dia miliki," kata Zou, seperti dikutip grid.id.
"Karena dia punya kemampuan fisik dan mental, aku sangat keras mendidik agar dia bisa belajar," kata Zou.
Jerih payahnya mengajar Ding Ding pun tak sia-sia karena pada akhirnya berbuah manis. Ia pun kini jadi seorang ibu yang paling bahagia di dunia, lantaran kabar anaknya kini mengejutkan.
Ding Ding berfoto bersama Zou, ibunya setelah berhasil meraih gelar sarjana. (Weibo) |
Ding Ding lulus dengan gelar sarjana dari Teknik Lingkungan Peking Universitas China pada 2011. Tak berhenti di situ, Ding Ding lalu melanjutkan pendidikan S2 di jurusan Hukum Internasional. Dia kini telah diterima di sebuah universitas paling bergengsi sedunia, Harvard University.
Saat berkuliah di sana, Ding Ding mengaku sangat merindukan Zou, sang ibu. Dia menyebut bahwa ibunya itu adalah guru spiritual terbaik dalam hidupnya.