"Kadang anak muda di sini kan suka males-malesan. Atau gak suka kalau yang lain sukses," kata pria terpopuler di media sosial saat ini dalam ajang Creativepreneur yang digelar di JX International Convention, Surabaya, Minggu (28/1/2018).
Banyak kasus orang mencoba untuk berkarya malah mendapat komentar celaan. Maka alangkah baiknya tidak mengejek karya orang lain. Lebih baik membuat karya sendiri kalau punya ide lebih inovatif.
"Daripada ngenyek makan makanan nggak enak, misalnya, kenapa tidak pulang ke rumah dan bikin makanan yang lebih enak," saran Raditya.
Itulah yang bisa menjadi awal mula kesuksesan, melepaskan diri dari sifat suka nyinyir. Dari yang semula suka menggerutu jadi membuat karya sendiri yang inovatif.
Ide membuat sesuatu pun bisa berasal dari mana saja. Kalau versi Raditya Dika, karya-karyanya seperti buku dan film berasal dari kegelisahan-kegelisahan dalam hidupnya.
"Misalnya saat gue dulu jomblo 4 tahun, banyak kejadian yang aneh-aneh. Pernah ngedate cewek ditungguin mantannya selama 3 jam," ujar Radit, dimana pengalaman itu dituangkan menjadi bukunya yang laris.
Selain Raditya Dika, ajang Creativepreneur Corner 2018 di Surabaya menampilkan para pembicara top seperti Walikota Surabaya Tri Rismaharini, CEO CT Corp Chairul Tanjung, pendiri 8wood Alice Norin, penyanyi Vidi Aldiano, dan Chef Andrian Ishak.
Kemudian ada pendiri Markobar Gibran Rakabuming, CEO Layaria Dennis Adishawara, Prasetyo Andy Wicaksono selaku pendiri Code of Indonesia, dan CEO Kibar Yansen Kamto sebagai moderator. (rou/rou)
http://ift.tt/2Fq2zVj