Menjajal Menu Peranakan di Meradelima - Tempo (Siaran Pers) (Pendaftaran)

TEMPO.CO, JakartaMeradelima. Mendengar nama ini yang berkelebat di pikiran adalah sebuah tempat yang cantik. Benar saja. Saat datang ke resto di kawasan Wijaya, Kebayoran Baru, itu pemandangan yang cantik menyergap. Dibalut warna merah khas kultur Cina, interior Meradelima tampil menawan.

Tempo memenuhi undangan Lily Admodirdjo, pemilik Meradelima, untuk mengenalkan menu baru, "Kami ingin memperkenalkan menu dan parade yee shang." Parade yee shang adalah parade makanan menyambut tahun baru Imlek.

Beragam menu ditawarkan. Hampir semuanya masakan Cina, tapi sudah disesuaikan dengan lidah masyarakat Indonesia. Kebanyakan, kata Lily, resep masakan tersebut adalah resep rumahan yang menggunakan bahan-bahan segar, halal, dan berkolesterol rendah.

Pilihan awal untuk mencicipi makanan jari alias camilan pangsit goreng keroncong, pangsit kawin lari, sosis ce'em, dan lumpia petak sembilan. Petak sembilan adalah daerah Pecinan di kawasan Kota Tua, Jakarta.

Keempatnya, kecuali pangsit kawin lari yang menggunakan ayam, berintikan udang. Lidah langsung bergoyang. Camilan yang patut diacungi jempol adalah tahu kedungwuni -mengambil nama daerah di Pekalongan, Jawa Tengah.

Tahu goreng ini berisi telur, tofu, dan saus petis. Hmm... di atasnya ditaburi kacang tanah yang digoreng. Cita rasanya gurih sekali. Kalau saja tidak banyak makanan lain yang perlu diuji, ingin rasanya melahap habis seporsi besar tahu kedungwuni yang disajikan.

Saatnya menu utama. Kami menunjuk ayam sawunggaling. Tidak perlu bingung dengan namanya karena ayam ini sebenarnya ayam asam-manis dengan lumuran saus berwarna kecoklatan. Terlalu banyak memakan ayam ini akan membuat gigi terasa kesat.

Berikutnya gurami saus mangga dan mi goreng baba celup. Gurami goreng bisa dikatakan yang terbaik untuk kategori makanan utama. Disajikan dalam porsi besar, kelezatan daging gurami yang manis ini tidak ada duanya. Apalagi dengan saus mangga yang menyumbang sekilas rasa asam.

Parade yee shang, yang dipraktekkan kepala juru masak Meradelima terdiri atas pepaya muda, lobak, wortel, mentimun, ikan salmon, dan kerupuk pangsit. Semua buah-buahan diiris dan disajikan melingkar di atas nampan. Hasilnya sebuah hidangan warna-warni hijau, kuning, merah, dan putih sebagai simbol keanekaragaman hidup.

Seterusnya di tengah nampan ditumpuk irisan ikan salmon mentah. Setelah itu disiram dengan bumbu-bumbu berupa kayu manis, lada, minyak zaitun, dan saus plum. "Kemudian itu diaduk-aduk sehingga membentuk gunungan sambil meneriakkan 'Lo-Hei', supaya lebih beruntung di tahun yang baru," ujar Lily.

KORAN TEMPO

Berita lainnya:
Manfaat Pepaya bagi Bayi
Nikmati Salad Tuna dan Sayuran yang Sehat
Apa Saja Dampak Bahan Pengawet pada Chicken Nugget



http://ift.tt/2hFzvOD

Subscribe to receive free email updates: